SEJARAH
PERTANIAN DI INDONESIA
PADA
MASA VOC (BELANDA)
A.
Sejarah Pertanian di Indonesia
Pertanian di Indonesia sudah ada sejak jaman-jaman
kerajaan Hindu & Budha. Ini terbukti dari beberapa kerajaan seperti
Majapahit, Singosari, Sriwijaya, dan lain-lain sudah mengenal pertanian sebagai
pemasukan atau income bagi suatu
kerajaan, dengan memperjual belikan hasil dari pertanian.
Kemudian berlanjut pada jaman Belanda/ VOC yang
menjajah Indonesia selama 350 tahun yaitu dari tahun 1592 sampai 1942 untuk
mengambil kekayaan alamnya dengan cara memperkerjakan masyarakat Indonesia
tanpa buruh atau dikenal dengan sebutan Rodi.
Bangsa Belanda memberlakukan monopoli perdagangan yang
mengakibatkan rakyat Indonesia sulit untuk hidup setelah dikeluarkan dua
peraturan.
Ø Rakyat hanya
menjual hasil rempah-rempah hanya kepada VOC
Ø Jenis
tanaman dan tempat menanam rempah-rempah ditentukan oleh VOC
Banyak penderitaan yang dialami oleh masyarakat
Indonesia, menanamkan sistem kerja paksa atau Rodi sehingga masyarakat Indonesia dikuras habis tenaganya oleh
Belanda dan sangat kejam pada bangsa Indonesia.
Karena kebijakan ekonomi Belanda, rakyat Indonesia
terutama rakyat kecil (petani) mengalami kerugian yang besar. Karena kebijakan
ekonomi Belanda dikenal dengan sebutan Pajak Tanah. Pada kebjakan itu
disebutkan bahwa semua tanah menjadi milik pemerintah Belanda, oleh karena itu,
para petani berkewajiban membayar sewa tanah kepada Belanda, pemungutan itu
dilakukan oleh Belanda secara paksa.[1]
Dari situ dapat diketahui salah satu faktor kedatangan
Belanda adalah untuk mendapatkan hasil kekayaan Indonesia. Rempah-rempah
menjadi komoditas utama dalam menguras kekayaan Indonesia, karena memang
dikenal Indonsia memiliki tanah yang subur juga ditambah dengan iklim trofis
yang mendukung dalam pertanian.
Akan tetapi kegiatan pertanian pada saat itu merupakan
sebuah kerugian besar bagi para petani, karena hasil-hasil panen pada saat itu
diberikan kepada Belanda. Juga mendapat siksaan beupa kerja paksa dengan upah
yang minim. Kemudian petani harus membyar pajak terhadap Belanda karena semua
ladang petani adalah milik Belanda.
Penderitaan berlanjut ketika jaman penjajahan Jepang.
Meski hanya tiga tahun yaitu pada tahun 1942 sampai 1945, masyarakat Indonesia
mengalami penderitaan yang sangat hebat diantaranya.
Ø Merampas
hasil seluruh hasil pertanian rakyat. Seperti beras, jagung, teh,
rempah-rempah, dan lain-lain. Akibatnya banyak rakyat yang kelaparan.
Ø Romusha adalah sebutan bagi orang-orang di
Indonesia yang diperintah untuk kerja paksa tanpa dibyar. Kebanyakan Romusha adalah golongan petani.
Ø Tanam paksa,
saat Jepang menjajah Indonesia, Jepang memberlakukan sistem tanam paksa. Dalam
sistem tanam paksa, rakyat Indonesia harus mengolah pertanian lalu diberikan
kepada Jepang.
Ø Pajak,
walaupun petani diperintah untuk tanam paksa, namun mereka tetap harus membayar
pajak kepada Jepang. Rakyat Indonesia harus membayar pajak ketika melewati
jembatan, jalan raya, dan fasilitas umum lainnya.[2]
Terlihat bahwa pada penjajahan Jepang, para petani
mengalami hasil yang sangat pahit. Pemerintah Jepang sangat kejam dan tidak ada
rasa manusiawi dengan memperkejakan masyarakat Indonesia dengan sistem tanam
paksa yang memakan banyak korban terutama petani, karena memang sistem tanam
paksa ini bertujuan untuk menguras kekeayaan Indonesia dari bidang pertanian.
Jika kita lihat secara seksama, jika penjajahan yang
dilakukan Belanda dan Jepang adalah untuk menguras kekayaan Indonesia dibidang
pertanian. Ini terbeukti dengan sistem yang mereka berlakukan seperti monopoli
perdagangan VOC, pajak sewa tanah oleh Belanda, sistem tanam paksa oleh Jepang,
dan sistem Romusha yang seluruhnya
merugikan masyarakat Indonesia terutama para petani.
B.
Revolusi Hijau
Gerakan revolusi hijau yang dijalankan di
negara-negara berkembang dan Indonesia dijalankan sejak rezim Orde Baru
berjalan. Gerakan revoluis hijau ini tidak mampu untuk menghantarkan Indonesia
menjadi negara yang memiliki swasembada seperti negara lain yang memilki hasil
pangan yang tetap. Revolusi berjalan hanya dalam kurun waktu lima tahun yaitu
pada tahun 1984-1989. Pada dasarnya revolusi hijau adalah perpindahan dari cara
berani yanng tradisional ke cara bertani yang modern.
Revolusi hijau mendasarkan pada empat pilar penting[3]:
penyediaan air melalui sistem irigasi, pemakaian pupuk kimiasecara optimal,
penerapan peptisida sesuai dengan tingkat serangan organisme pengganggu, dan
penggunaan varietas unggul sebagai bahan tanam berkualitas.
Dalam hal apapun yang bersifat modern seperti revolusi
hijau memliki damapak positf dan negatif.
Ø Dampak
positif dari revolusi hijau[4]
·
Meningkatkan produktivitas tanaman pagan.
·
Peningkatan produksi pangan menyebabkan kebutuhan
primer masyarakat industri menjadi terpenuhi.
·
Indonesia berhasil mencaoa swasembada beras.
·
Kualitas tanaman pangan semakin peningkat.
Ø Dampak
negatif dari revolusi hijau
·
Penggunaan pupuk buatan dan peptisida secara
berlebihan akan mengakibatkan lahan pertanian menjadi tidak subur lagi.
·
Berkurangnya keanekaragaman genetik jenis tanaman
tertentu yang dikembangkan.
·
Rasa kegotongroyongan semakin menurun.
·
Hasil panen dari beberapa kawasan revolusi hijau
mengalami penurunan.
C.
Perkembangan Pertanian pada Saat Orde Lama
Orde lama berlansung dari tahun 1945 sampai 1968. Pada
saat periode ini, kegiatan produksi di sektor pertanian dan sektor industri
manufaktur berada pada tingkat yang sangat rendah karena keterbatasan kapasitas
produksi dan infrastruktur pendukung, baik fisik maupun nonfisik seperti
pendanaan dari bank.[5]
Tidak banyak yang dilakukan pada periode ini dalam
mengembangkan pertanian. Karena pada jaman ini masih ada dampak-dampak dari
para penjajah sperti inflasi yang sangat tinggi, adanya blokade ekonomi oleh
Belanda sejak bulan November 1945 untuk menuntup pintu perdagangan luar negeri.
Indonesia baru merencakan untuk sektor pertanian
(kasmi plan) yang intinya mengenai usaha swasembada pangan dengan beberapa
petunjuk pelaksanaan yang praktis. Dengan swasembada pangan, diharapkan
perekonomian akan membaik (mengikuti mahzab Fisiokrat: sektor pertanian
merupakan sumber kekayaan).
Kesibukan
pemerintah tidak hanya ditujukan dalam sektor pertanian, tetapi juga dalam
sektor-sektor lain seperti politik, ekonomi, dan lain-lain yang membangun
infrastruktur-infrastruktur di Indonesia. Jadi wajar jika perkembangan
pertanian pada periode ini masih belum menunjukan adanya perubahan dalam bidang
pertanian.
Begitu juga pada masa demokrasi terpimpin (1959-1967)
sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan
sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem
etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah).[6]
D.
Perkembangan Pertanian pada Saat Periode Baru
Pada periode ini pemerintah harus menelan pil pait
dari buruknya perekonomian orde lama. Tahun 1966-1968 merupakan tahun untuk
rehabilitas ekonomi. Pemerintah pada waktu itu berusaha untuk menurunkan
tingkat inflasi dengan menstabilkan harga. Dengan dikendalikan inflasi,
stabilitas politik tercapai yang berpengaruh terhadap bantuan luar negeri yang
mulai terjamin. Dan sejak tahun 1969, Indonesia dapat memulai membentuk
rancangan pembangunan yang disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA).
Yang dibagi kedalam enam periode.
Ø REPELITA I
(1969-1974)
Repelita I
dilaksanakan pada tanggal 1 April 1969 hingga 31 Maret 1974. Ini merupakan
landasan awal untuk memajukan ekonomi di Indonesia yang tujuannya untuk
menaikan pertumbuhan ekonomi sekitar 5% per tahun dengan sasaran yang
diutamakan adalah cukup pangan, cukup sandang, perbaikan prasarana terutama
untuk menunjang pertanian. Titik berat Repelita ini adalah pembangunan
pembangunan bidang pertanian sesuai dengan tujuan untuk mengejar
keterbelakangan ekonomi memalui proses pembaharuan dalam bidang pertanian, karena
mayoritas penduduk Indonesia masih hidup dari hasil pertanian.
Ø REPELITA II
(1974-1979)
Repelita II
ini dimulai sejak 1 April 1974 hingga 31 Maret 1979. Dengan target pertumbuhan
ekonomi sebesar 7,5% per tahun. Perioritasnya adalah sektor pertanianyang merupakan
dasar untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dan merupakan dasar
tumbuhnya industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku. Selain
memprioritaskan pertanian juga untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat,
dan Repelita II ini berhasil mencapai angka 7% per tahun.perbaikan dalam hal
irigasi. Di bidang industri juga terjadi kenaikan produksi. Lalu banyak jalan
dan jembatan yang di rehabilitas.
Ø REPELITA III
(1979-1984)
Repelita III
dimulai pada tanggal 1 April 1797 hingga 31 Maret 1984. Repelita III ini lebih
menekankan pada Trilogi Pembangunan yang brtujuan terciptanya masyarakat yang
adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Arah dan kebijakan
ekonominya adalah pembangunan pada segala bidang. Pedoman pembangunan
nasionalnya adalah Trilogi Pembangunan dan Delapan Jalur Pemetaan.
Ø REPELITA IV
(1984-1989)
Repelita IV
mulai dilaksanakan pada 1 April 1984 hingga 31 Maret 1989. Repelita IV ini
adalah terusan dari Repelita III. Prioritas utamanya adalah untuk memantapkan
swasembada pangan dan meningkatkan industri sendiri. Hasil yang dicapai pada
Repelita IV ini yaitu swasembada pangan, dimana oada tahun 1984 Indonesia
berhasil memproduksi beras sebanyak 25,8 ton. Dan berhasil mendaptkan
penghargaan dari FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia) Selain itu, juga
diberlakukan sistem KB dan Rumah untuk keluarga.
Ø REPELITA V
(1984-1994)
Repelita V
ini dimulai pada 1 April 1984 hingga 31 Maret 1994. Repelita ini lebih menitik
beratkan pada sektor pertanian dan industri untuk memantapkan swasembada pangan
dan meningkatkan produksi pertanian lainnya serta menghasilkan barang ekspor.
Pelita V ini adalah akhir dari pola pembangunan jangka panjang tahap pertama.
Lalu dilanjutkan pembangunan jangka panjang kedua, yaitu dengan mengadakan
Repelita VI yang diharapkan akan mulai memasuki proses tinggal landas Indonesia
untuk memacu pembangunan dengan kekuatan sendiri menuju terwujudnya masyarakat
yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Ø REPELITA VI
(1984-1994)
Repelita ini
masih menitik beratkan pada pembangunan sektor ekonomi yang berkaitan dengan
industri dan pertanian serta pembangunan serta pembangunan dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya.[7]
KESIMPULAN
1.
Sejarah pertanian di Indonesia sudah dimulai dari
jaman kerajaan-kerajaan Hindu & Budha. Ini terlihat dari kerajaan yang
menggunakan sistem perdagangan berpua hasil pangan pertanian untuk diperjual
belikan, sebagai salah satu pemasukan/income.
Dan pertanian Indonesia mengalami masa gelap ketika dijajah oleh Belanda
dan Jepang. Dimana pada saat itu hasil kekayaan Indonesia beruoa rempah-rempah
dirampasnya.
2.
Pada dasarnya revolusi hijau adalah perpindahan dari
cara berani yanng tradisional ke cara bertani yang modern. Revolusi berjalan
hanya dalam kurun waktu lima tahun yaitu pada tahun 1984-1989 pada rezim Orde
Baru. Ada empat pilar yang digunakan untuk revolusi hijau
Ø Isistem
irigasi.
Ø Penggunakan
pupuk kimia.
Ø Penggunaan
peptisida.
Ø Penggunaan
varietas unggul.
3.
Orde lama berlansung dari tahun 1945 sampai 1968, pada
periode ini tidak banyak yang dilakukan pemerintah untuk mengembangkan sektor
pertanian. Karena, pada waktu itu masih ada dampak-dampak penjajahn yang
dilakukan Jepang. Juga harus membenahi sistem-sistem lain dan infrastruktur-infrastruktur
di Indonesia. Pada era ini pemerintah baru merencanakan untuk memajukan
Indonesia kedepannya.
Di Era Orde
Baru, barulah pemerintah mengaplikasikan rencana-rencana untuk memajukan
perekonomian Indonesia terutama pada bidang pertanian karena, hampir mayoritas
penduduk Indonesa adalah seorang petani. Program Repelita (Rencana Pembangunan
Lima Tahun) dijalankan pemerintah sampai dengan edisi Repelita ke enam.
Terbukti hasilnya pada tahun 1984 Indonesia berhasil memproduksi beras sebanyak
25,8 ton. Dan berhasil mendaptkan penghargaan dari FAO (Organisasi Pangan dan
Pertanian Dunia).
[1]
nahason-bastin.blogspot.com2013
[2]
nikapati.blogspot.com
[3] Sisworo
W.H, Membangun Kembali Swasembada Beras,
Makalah
[4] Arsyad
Sinatala, Konservasi Tanah dan Air, Bogor:
IPB Press, 2006.
[5] virgiawanbbs.blogspot.com/2013/03/
[6]
roni-bae.blogspot.com/2011/06/
[7] I Wayan
Badrika, Sejarah Nasional dan Umum, Jakarta:
Erlangga, 1991.
semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian :)
BalasHapusSaya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Nama saya, jayachandra fadhlan
BalasHapusdari Indonesia Saya seorang perancang busana dan saya ingin menggunakan media ini untuk memberi tahu semua orang agar berhati-hati dalam mendapatkan pinjaman di internet, begitu banyak pemberi pinjaman di sini untuk menipu orang. menipu Anda dengan uang hasil jerih payah Anda, saya mengajukan pinjaman untuk sekitar Rp900.000.000 wanita di Malaysia dan saya kehilangan sekitar 29 juta tanpa mengambil pinjaman, saya membayar hampir 29 juta masih saya tidak mendapatkan pinjaman dan bisnis saya tentang macet karena hutang. Ketika saya mencari perusahaan pinjaman yang dapat diandalkan, saya melihat iklan online lainnya dan nama perusahaan itu adalah PERUSAHAAN PINJAMAN KARINA ROLAND. Saya kehilangan 15 juta bersama mereka dan sampai hari ini, saya belum pernah menerima pinjaman yang saya usulkan. Teman baik saya yang mengajukan pinjaman juga menerima pinjaman, memperkenalkan saya ke perusahaan yang dapat dipercaya di mana Ibu KARINA bekerja sebagai manajer cabang, dan saya mengajukan pinjaman sebesar Rp900.000.000 dan mereka meminta kredensial saya, dan setelah itu mereka selesai memverifikasi detail saya, pinjaman itu disetujui untuk saya dan saya pikir itu hanya lelucon, dan mungkin ini adalah salah satu tindakan curang yang membuat saya kehilangan uang, tetapi saya tertegun. Ketika saya mendapatkan pinjaman saya dalam waktu kurang dari 24 jam dengan tingkat bunga rendah 2% tanpa jaminan. Saya sangat senang bahwa ALLAH menggunakan teman saya yang menghubungi mereka dan memperkenalkan saya kepada mereka dan karena saya selamat membuat bisnis saya melambung tinggi di udara dan dilikuidasi dan sekarang bisnis saya terbang tinggi di Indonesia dan tidak ada yang akan mengatakan demikian. tahu tentang perusahaan-perusahaan fashion. Jadi saya menyarankan semua orang yang tinggal di Indonesia dan negara lain yang membutuhkan pinjaman untuk satu tujuan atau yang lain untuk menghubungi Mrs. KARINA melalui email: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau whatsapp hanya +1 (312) 8721- 592 Anda masih dapat menghubungi saya jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut melalui email: (jayachandrafadhlan@gmail.com) Sekali lagi terima kasih telah membaca kesaksian saya, dan semoga ALLAH terus memberkati kami dan memberi kami umur panjang dan sejahtera.
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut