Kamis, 10 April 2014

Sejarah Pertanian pada masa VOC

SEJARAH PERTANIAN DI INDONESIA
PADA MASA VOC (BELANDA)
A.    Sejarah Pertanian di Indonesia
Pertanian di Indonesia sudah ada sejak jaman-jaman kerajaan Hindu & Budha. Ini terbukti dari beberapa kerajaan seperti Majapahit, Singosari, Sriwijaya, dan lain-lain sudah mengenal pertanian sebagai pemasukan atau income bagi suatu kerajaan, dengan memperjual belikan hasil dari pertanian.
Kemudian berlanjut pada jaman Belanda/ VOC yang menjajah Indonesia selama 350 tahun yaitu dari tahun 1592 sampai 1942 untuk mengambil kekayaan alamnya dengan cara memperkerjakan masyarakat Indonesia tanpa buruh atau dikenal dengan sebutan Rodi.
Bangsa Belanda memberlakukan monopoli perdagangan yang mengakibatkan rakyat Indonesia sulit untuk hidup setelah dikeluarkan dua peraturan.
Ø  Rakyat hanya menjual hasil rempah-rempah hanya kepada VOC
Ø  Jenis tanaman dan tempat menanam rempah-rempah ditentukan oleh VOC
Banyak penderitaan yang dialami oleh masyarakat Indonesia, menanamkan sistem kerja paksa atau Rodi sehingga masyarakat Indonesia dikuras habis tenaganya oleh Belanda dan sangat kejam pada bangsa Indonesia.
Karena kebijakan ekonomi Belanda, rakyat Indonesia terutama rakyat kecil (petani) mengalami kerugian yang besar. Karena kebijakan ekonomi Belanda dikenal dengan sebutan Pajak Tanah. Pada kebjakan itu disebutkan bahwa semua tanah menjadi milik pemerintah Belanda, oleh karena itu, para petani berkewajiban membayar sewa tanah kepada Belanda, pemungutan itu dilakukan oleh Belanda secara paksa.[1]
Dari situ dapat diketahui salah satu faktor kedatangan Belanda adalah untuk mendapatkan hasil kekayaan Indonesia. Rempah-rempah menjadi komoditas utama dalam menguras kekayaan Indonesia, karena memang dikenal Indonsia memiliki tanah yang subur juga ditambah dengan iklim trofis yang mendukung dalam pertanian.
Akan tetapi kegiatan pertanian pada saat itu merupakan sebuah kerugian besar bagi para petani, karena hasil-hasil panen pada saat itu diberikan kepada Belanda. Juga mendapat siksaan beupa kerja paksa dengan upah yang minim. Kemudian petani harus membyar pajak terhadap Belanda karena semua ladang petani adalah milik Belanda.
Penderitaan berlanjut ketika jaman penjajahan Jepang. Meski hanya tiga tahun yaitu pada tahun 1942 sampai 1945, masyarakat Indonesia mengalami penderitaan yang sangat hebat diantaranya.
Ø  Merampas hasil seluruh hasil pertanian rakyat. Seperti beras, jagung, teh, rempah-rempah, dan lain-lain. Akibatnya banyak rakyat yang kelaparan.
Ø  Romusha adalah sebutan bagi orang-orang di Indonesia yang diperintah untuk kerja paksa tanpa dibyar. Kebanyakan Romusha adalah golongan petani.
Ø  Tanam paksa, saat Jepang menjajah Indonesia, Jepang memberlakukan sistem tanam paksa. Dalam sistem tanam paksa, rakyat Indonesia harus mengolah pertanian lalu diberikan kepada Jepang.
Ø  Pajak, walaupun petani diperintah untuk tanam paksa, namun mereka tetap harus membayar pajak kepada Jepang. Rakyat Indonesia harus membayar pajak ketika melewati jembatan, jalan raya, dan fasilitas umum lainnya.[2]
Terlihat bahwa pada penjajahan Jepang, para petani mengalami hasil yang sangat pahit. Pemerintah Jepang sangat kejam dan tidak ada rasa manusiawi dengan memperkejakan masyarakat Indonesia dengan sistem tanam paksa yang memakan banyak korban terutama petani, karena memang sistem tanam paksa ini bertujuan untuk menguras kekeayaan Indonesia dari bidang pertanian.

Jika kita lihat secara seksama, jika penjajahan yang dilakukan Belanda dan Jepang adalah untuk menguras kekayaan Indonesia dibidang pertanian. Ini terbeukti dengan sistem yang mereka berlakukan seperti monopoli perdagangan VOC, pajak sewa tanah oleh Belanda, sistem tanam paksa oleh Jepang, dan sistem Romusha yang seluruhnya merugikan masyarakat Indonesia terutama para petani.
B.     Revolusi Hijau
Gerakan revolusi hijau yang dijalankan di negara-negara berkembang dan Indonesia dijalankan sejak rezim Orde Baru berjalan. Gerakan revoluis hijau ini tidak mampu untuk menghantarkan Indonesia menjadi negara yang memiliki swasembada seperti negara lain yang memilki hasil pangan yang tetap. Revolusi berjalan hanya dalam kurun waktu lima tahun yaitu pada tahun 1984-1989. Pada dasarnya revolusi hijau adalah perpindahan dari cara berani yanng tradisional ke cara bertani yang modern.
Revolusi hijau mendasarkan pada empat pilar penting[3]: penyediaan air melalui sistem irigasi, pemakaian pupuk kimiasecara optimal, penerapan peptisida sesuai dengan tingkat serangan organisme pengganggu, dan penggunaan varietas unggul sebagai bahan tanam berkualitas.
Dalam hal apapun yang bersifat modern seperti revolusi hijau memliki damapak positf dan negatif.
Ø  Dampak positif dari revolusi hijau[4]
·         Meningkatkan produktivitas tanaman pagan.
·         Peningkatan produksi pangan menyebabkan kebutuhan primer masyarakat industri menjadi terpenuhi.
·         Indonesia berhasil mencaoa swasembada beras.
·         Kualitas tanaman pangan semakin peningkat.
Ø  Dampak negatif dari revolusi hijau
·         Penggunaan pupuk buatan dan peptisida secara berlebihan akan mengakibatkan lahan pertanian menjadi tidak subur lagi.
·         Berkurangnya keanekaragaman genetik jenis tanaman tertentu yang dikembangkan.
·         Rasa kegotongroyongan semakin menurun.
·         Hasil panen dari beberapa kawasan revolusi hijau mengalami penurunan.
C.     Perkembangan Pertanian pada Saat Orde Lama
Orde lama berlansung dari tahun 1945 sampai 1968. Pada saat periode ini, kegiatan produksi di sektor pertanian dan sektor industri manufaktur berada pada tingkat yang sangat rendah karena keterbatasan kapasitas produksi dan infrastruktur pendukung, baik fisik maupun nonfisik seperti pendanaan dari bank.[5]
Tidak banyak yang dilakukan pada periode ini dalam mengembangkan pertanian. Karena pada jaman ini masih ada dampak-dampak dari para penjajah sperti inflasi yang sangat tinggi, adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menuntup pintu perdagangan luar negeri.
Indonesia baru merencakan untuk sektor pertanian (kasmi plan) yang intinya mengenai usaha swasembada pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Dengan swasembada pangan, diharapkan perekonomian akan membaik (mengikuti mahzab Fisiokrat: sektor pertanian merupakan sumber kekayaan).
            Kesibukan pemerintah tidak hanya ditujukan dalam sektor pertanian, tetapi juga dalam sektor-sektor lain seperti politik, ekonomi, dan lain-lain yang membangun infrastruktur-infrastruktur di Indonesia. Jadi wajar jika perkembangan pertanian pada periode ini masih belum menunjukan adanya perubahan dalam bidang pertanian.
Begitu juga pada masa demokrasi terpimpin (1959-1967) sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah).[6]  
D.    Perkembangan Pertanian pada Saat Periode Baru
Pada periode ini pemerintah harus menelan pil pait dari buruknya perekonomian orde lama. Tahun 1966-1968 merupakan tahun untuk rehabilitas ekonomi. Pemerintah pada waktu itu berusaha untuk menurunkan tingkat inflasi dengan menstabilkan harga. Dengan dikendalikan inflasi, stabilitas politik tercapai yang berpengaruh terhadap bantuan luar negeri yang mulai terjamin. Dan sejak tahun 1969, Indonesia dapat memulai membentuk rancangan pembangunan yang disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA). Yang dibagi kedalam enam periode.
Ø  REPELITA I (1969-1974)
Repelita I dilaksanakan pada tanggal 1 April 1969 hingga 31 Maret 1974. Ini merupakan landasan awal untuk memajukan ekonomi di Indonesia yang tujuannya untuk menaikan pertumbuhan ekonomi sekitar 5% per tahun dengan sasaran yang diutamakan adalah cukup pangan, cukup sandang, perbaikan prasarana terutama untuk menunjang pertanian. Titik berat Repelita ini adalah pembangunan pembangunan bidang pertanian sesuai dengan tujuan untuk mengejar keterbelakangan ekonomi memalui proses pembaharuan dalam bidang pertanian, karena mayoritas penduduk Indonesia masih hidup dari hasil pertanian.
Ø  REPELITA II (1974-1979)
Repelita II ini dimulai sejak 1 April 1974 hingga 31 Maret 1979. Dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 7,5% per tahun. Perioritasnya adalah sektor pertanianyang merupakan dasar untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dan merupakan dasar tumbuhnya industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku. Selain memprioritaskan pertanian juga untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat, dan Repelita II ini berhasil mencapai angka 7% per tahun.perbaikan dalam hal irigasi. Di bidang industri juga terjadi kenaikan produksi. Lalu banyak jalan dan jembatan yang di rehabilitas.


Ø  REPELITA III (1979-1984)
Repelita III dimulai pada tanggal 1 April 1797 hingga 31 Maret 1984. Repelita III ini lebih menekankan pada Trilogi Pembangunan yang brtujuan terciptanya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Arah dan kebijakan ekonominya adalah pembangunan pada segala bidang. Pedoman pembangunan nasionalnya adalah Trilogi Pembangunan dan Delapan Jalur Pemetaan.
Ø  REPELITA IV (1984-1989)
Repelita IV mulai dilaksanakan pada 1 April 1984 hingga 31 Maret 1989. Repelita IV ini adalah terusan dari Repelita III. Prioritas utamanya adalah untuk memantapkan swasembada pangan dan meningkatkan industri sendiri. Hasil yang dicapai pada Repelita IV ini yaitu swasembada pangan, dimana oada tahun 1984 Indonesia berhasil memproduksi beras sebanyak 25,8 ton. Dan berhasil mendaptkan penghargaan dari FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia) Selain itu, juga diberlakukan sistem KB dan Rumah untuk keluarga.
Ø  REPELITA V (1984-1994)
Repelita V ini dimulai pada 1 April 1984 hingga 31 Maret 1994. Repelita ini lebih menitik beratkan pada sektor pertanian dan industri untuk memantapkan swasembada pangan dan meningkatkan produksi pertanian lainnya serta menghasilkan barang ekspor. Pelita V ini adalah akhir dari pola pembangunan jangka panjang tahap pertama. Lalu dilanjutkan pembangunan jangka panjang kedua, yaitu dengan mengadakan Repelita VI yang diharapkan akan mulai memasuki proses tinggal landas Indonesia untuk memacu pembangunan dengan kekuatan sendiri menuju terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Ø  REPELITA VI (1984-1994)
Repelita ini masih menitik beratkan pada pembangunan sektor ekonomi yang berkaitan dengan industri dan pertanian serta pembangunan serta pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya.[7]
  
KESIMPULAN
1.      Sejarah pertanian di Indonesia sudah dimulai dari jaman kerajaan-kerajaan Hindu & Budha. Ini terlihat dari kerajaan yang menggunakan sistem perdagangan berpua hasil pangan pertanian untuk diperjual belikan, sebagai salah satu pemasukan/income. Dan pertanian Indonesia mengalami masa gelap ketika dijajah oleh Belanda dan Jepang. Dimana pada saat itu hasil kekayaan Indonesia beruoa rempah-rempah dirampasnya.
2.      Pada dasarnya revolusi hijau adalah perpindahan dari cara berani yanng tradisional ke cara bertani yang modern. Revolusi berjalan hanya dalam kurun waktu lima tahun yaitu pada tahun 1984-1989 pada rezim Orde Baru. Ada empat pilar yang digunakan untuk revolusi hijau
Ø  Isistem irigasi.
Ø  Penggunakan pupuk kimia.
Ø  Penggunaan peptisida.
Ø  Penggunaan varietas unggul.
3.      Orde lama berlansung dari tahun 1945 sampai 1968, pada periode ini tidak banyak yang dilakukan pemerintah untuk mengembangkan sektor pertanian. Karena, pada waktu itu masih ada dampak-dampak penjajahn yang dilakukan Jepang. Juga harus membenahi sistem-sistem lain dan infrastruktur-infrastruktur di Indonesia. Pada era ini pemerintah baru merencanakan untuk memajukan Indonesia kedepannya.
Di Era Orde Baru, barulah pemerintah mengaplikasikan rencana-rencana untuk memajukan perekonomian Indonesia terutama pada bidang pertanian karena, hampir mayoritas penduduk Indonesa adalah seorang petani. Program Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun) dijalankan pemerintah sampai dengan edisi Repelita ke enam. Terbukti hasilnya pada tahun 1984 Indonesia berhasil memproduksi beras sebanyak 25,8 ton. Dan berhasil mendaptkan penghargaan dari FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia).



[1] nahason-bastin.blogspot.com2013
[2] nikapati.blogspot.com
[3] Sisworo W.H, Membangun Kembali Swasembada Beras, Makalah
[4] Arsyad Sinatala, Konservasi Tanah dan Air, Bogor: IPB Press, 2006.
[5] virgiawanbbs.blogspot.com/2013/03/
[6] roni-bae.blogspot.com/2011/06/
[7] I Wayan Badrika, Sejarah Nasional dan Umum, Jakarta: Erlangga, 1991.

4 komentar:

  1. semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian :)

    BalasHapus
  2. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus
  3. Nama saya, jayachandra fadhlan
    dari Indonesia Saya seorang perancang busana dan saya ingin menggunakan media ini untuk memberi tahu semua orang agar berhati-hati dalam mendapatkan pinjaman di internet, begitu banyak pemberi pinjaman di sini untuk menipu orang. menipu Anda dengan uang hasil jerih payah Anda, saya mengajukan pinjaman untuk sekitar Rp900.000.000 wanita di Malaysia dan saya kehilangan sekitar 29 juta tanpa mengambil pinjaman, saya membayar hampir 29 juta masih saya tidak mendapatkan pinjaman dan bisnis saya tentang macet karena hutang. Ketika saya mencari perusahaan pinjaman yang dapat diandalkan, saya melihat iklan online lainnya dan nama perusahaan itu adalah PERUSAHAAN PINJAMAN KARINA ROLAND. Saya kehilangan 15 juta bersama mereka dan sampai hari ini, saya belum pernah menerima pinjaman yang saya usulkan. Teman baik saya yang mengajukan pinjaman juga menerima pinjaman, memperkenalkan saya ke perusahaan yang dapat dipercaya di mana Ibu KARINA bekerja sebagai manajer cabang, dan saya mengajukan pinjaman sebesar Rp900.000.000 dan mereka meminta kredensial saya, dan setelah itu mereka selesai memverifikasi detail saya, pinjaman itu disetujui untuk saya dan saya pikir itu hanya lelucon, dan mungkin ini adalah salah satu tindakan curang yang membuat saya kehilangan uang, tetapi saya tertegun. Ketika saya mendapatkan pinjaman saya dalam waktu kurang dari 24 jam dengan tingkat bunga rendah 2% tanpa jaminan. Saya sangat senang bahwa ALLAH menggunakan teman saya yang menghubungi mereka dan memperkenalkan saya kepada mereka dan karena saya selamat membuat bisnis saya melambung tinggi di udara dan dilikuidasi dan sekarang bisnis saya terbang tinggi di Indonesia dan tidak ada yang akan mengatakan demikian. tahu tentang perusahaan-perusahaan fashion. Jadi saya menyarankan semua orang yang tinggal di Indonesia dan negara lain yang membutuhkan pinjaman untuk satu tujuan atau yang lain untuk menghubungi Mrs. KARINA melalui email: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau whatsapp hanya +1 (312) 8721- 592 Anda masih dapat menghubungi saya jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut melalui email: (jayachandrafadhlan@gmail.com) Sekali lagi terima kasih telah membaca kesaksian saya, dan semoga ALLAH terus memberkati kami dan memberi kami umur panjang dan sejahtera.

    BalasHapus
  4. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus